3 Cara Membangun Budaya Hidup Bersih Menurut Muhammadiyah



Islam adalah agama fitrah yaitu agama yang bersih dan mementingkan kebersihan. Dengan ajaran thaharah, Islam mendidik pemeluknya untuk senantiasa hidup bersih dan menjaga kebersihan, baik fisik maupun lingkungannya. Diantara syarat sah-nya shalat adalah suci dari hadats serta badan, pakaian dan tempat suci dari najis.
Islam melarang manusia melakukan fasad dan fakhsya yaitu berbuat kerusakan di muka bumi, semisal mencemari air, tanah dan udara. Pencemaran lingkungan ini dapat menimbulkan kerusakan ekosistem dan menyebarkan berbagai macam penyakit.



Namun sangat disayangkan,
Islam sebagai agama fitrah dan ajaran Islam tentang thaharah belum tercermin dalam kepribadian muslim dan kehidupan masyarakat. Kesan kumuh, kotor dan lusuh masih melekat dalam perilaku umatnya. Karena itulah diperlukan usaha-usaha untuk mengubah budaya masyarakat melalui pendidikan, pengembangan teknologi dan hukum.
3 Cara Membangun Budaya Hidup Bersih Menurut Muhammadiyah adalah sebagai berikut :
1.       Memulai gerakan hidup bersih berbasis keluarga dan komunitas.
Keluarga merupakan kelompok social terkecil yang fungsi dan peranannya sangat fundamental yang kemudian dikuatkan dengan komunitas yang yang sadar akan akan perilaku hidup sehat serta peradaban yang bersih.
2.       Pengembangan teknologi pengolah limbah
Selain pengetahuan dan kesadaran tentang hidup bersih, juga diperlukan pengembangan teknologi pengolahan limbah dan sampah serta memanfaatkannya secara produktif untuk pertanian, energy terbarukan dan industry kreatif.
3.       Pemberlakuan hadiah dan sanksi.
Usaha membangun budaya hidup bersih akan semakin kuat dengan pemberlakuan penghargaan dan sanksi hukum baik berupa Undang-undang, peraturan daerah dan peraturan lainnya.

Comments

Popular posts from this blog

Pengertian Tahayul, Bid’ah dan Churofat (TBC)

Khittah Langkah 12

Muqadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah (MADM)